Renovasi ruko sering dianggap proyek kecil. Padahal, satu kesalahan desain saja bisa berdampak langsung ke operasional bisnis: biaya membengkak, alur kerja kacau, bahkan harus bongkar ulang setelah buka.
Agar hal ini tidak terjadi, berikut kesalahan umum saat renovasi ruko untuk bisnis yang sering ditemui di lapangan—beserta cara menghindarinya.
1️⃣ Tidak Menentukan Konsep Bisnis Sejak Awal
Banyak pemilik ruko langsung renovasi tanpa konsep yang jelas.
Akibatnya:
- desain bolak-balik
- biaya bertambah
- hasil akhir tidak konsisten
Solusi:
Tentukan dulu jenis bisnis (F&B, retail, jasa), target market, dan konsep ruang sebelum desain dibuat.
2️⃣ Mengabaikan Kondisi Struktur & Bangunan Lama
Ruko lama sering punya:
- struktur yang sudah berubah
- kolom tersembunyi
- lantai tidak rata
- plafon rendah
Tanpa survey teknis, risiko retak, kebocoran, atau salah bongkar sangat besar.
Solusi:
Lakukan as-built survey dan cek struktur sebelum renovasi dimulai.
3️⃣ Salah Hitung Kebutuhan Listrik dan Utilitas
Ini kesalahan paling sering terjadi.
Dampaknya:
- listrik sering turun
- AC tidak dingin
- mesin usaha tidak optimal
Solusi:
Hitung kebutuhan listrik sesuai peralatan bisnis dan siapkan jalur khusus untuk mesin utama.
4️⃣ Layout Tidak Mendukung Alur Bisnis
Desain terlihat bagus, tapi:
- area kerja sempit
- jalur pelanggan berantakan
- staff sulit bergerak
Bisnis jadi tidak efisien.
Solusi:
Susun layout berdasarkan alur kerja dan pergerakan pengguna, bukan hanya estetika.
5️⃣ Terlalu Fokus Estetika, Lupa Fungsi
Interior mahal tapi:
- sulit dibersihkan
- cepat rusak
- tidak tahan aktivitas harian
Akhirnya biaya maintenance membengkak.
Solusi:
Pilih material yang sesuai karakter bisnis dan intensitas pemakaian.
6️⃣ Tidak Memperhatikan Ventilasi & Sirkulasi Udara
Ruko cenderung tertutup dan panas.
Kesalahan ini menyebabkan:
- ruang pengap
- bau terperangkap
- pengunjung tidak betah
Solusi:
Rencanakan ventilasi, exhaust, dan AC sejak tahap desain.
7️⃣ Renovasi Jalan Tanpa Gambar Kerja
Banyak renovasi ruko berjalan “sambil mikir”.
Risikonya:
- hasil tidak sesuai ekspektasi
- sulit mengontrol biaya
- tukang bekerja tanpa standar
Solusi:
Gunakan gambar kerja arsitektur sebagai panduan eksekusi.
8️⃣ Tidak Menyusun RAB & Timeline Renovasi
Tanpa perencanaan biaya dan waktu:
- proyek molor
- biaya membengkak
- opening tertunda
Solusi:
Susun RAB dan timeline realistis sebelum renovasi dimulai.
9️⃣ Mengabaikan Aspek Perizinan & Aturan Lingkungan
Beberapa renovasi memerlukan:
- izin perubahan fasad
- izin signage
- persetujuan lingkungan
Kesalahan di sini bisa berujung komplain atau sanksi.
Solusi:
Konsultasikan renovasi dengan pihak yang paham regulasi.
🔟 Tidak Menggunakan Bantuan Profesional
Mengandalkan tukang saja sering terlihat lebih murah, tapi berisiko besar.
Akibatnya:
- banyak revisi
- biaya tersembunyi
- hasil tidak optimal
Solusi:
Libatkan arsitek atau konsultan desain sejak awal agar renovasi lebih terarah.
Peran Arsitek dalam Renovasi Ruko
Arsitek membantu:
- membaca potensi ruko
- menyusun layout sesuai bisnis
- mengatur utilitas & ventilasi
- membuat gambar kerja & RAB
- menghindari kesalahan teknis
Di Master Tukang, desain dan renovasi ruko dilakukan secara terintegrasi agar lebih efisien.
Kesimpulan
Renovasi ruko untuk bisnis tidak boleh asal cepat. Tanpa perencanaan matang, risiko biaya membengkak dan gangguan operasional sangat besar.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, proses renovasi bisa lebih aman, rapi, dan siap mendukung bisnis sejak hari pertama buka.
Butuh Bantuan Renovasi Ruko untuk Bisnis?
Master Tukang siap membantu:
- desain arsitektur & interior ruko
- layout usaha sesuai kebutuhan
- gambar kerja & RAB
- renovasi dan konstruksi
➡ Konsultasi awal gratis, hubungi tim Master Tukang sekarang.
Klik untuk hubungi kami → Kontak MASTER TUKANG


