Saat kamu mulai cari tahu soal harga bangun rumah, pasti kamu langsung mikir, “Kok bisa beda-beda banget ya harganya?”
Ada yang bilang Rp3 juta per meter, ada juga yang sampai Rp6 jutaan. Mana yang bener?
Tenang, semuanya bisa benar… tergantung dari faktor-faktor yang memengaruhinya. Nah, di artikel ini, kita bakal bahas secara kasual tapi lengkap, apa aja sih yang bikin harga jasa bangun rumah bisa naik atau turun. Yuk simak!
1. Luas dan Desain Rumah
Semakin luas rumahnya, tentu biaya akan semakin tinggi. Tapi bukan cuma luas, kompleksitas desain juga ngaruh banget.
Contohnya:
-
Rumah 2 lantai vs 1 lantai → beda biaya struktur
-
Banyak sudut atau bentuk unik → lebih banyak waktu dan bahan
Jadi, rumah 36 m² simpel pasti lebih murah dibanding rumah 36 m² yang punya balkon melengkung dan atap miring artistik.
2. Jenis Material yang Digunakan
Ini salah satu faktor paling besar dalam menentukan harga bangun rumah.
Pilih lantai granit? Genteng beton? Pintu kayu jati? Semua itu punya dampak langsung ke total biaya.
Contoh perbandingan:
-
Lantai keramik biasa: Rp75.000/m²
-
Lantai granit: Rp200.000/m² ke atas
Kalau kamu ingin hemat, pastikan material yang dipilih sesuai fungsi dan kebutuhan, bukan hanya gaya.
3. Jasa yang Dipilih: Borongan atau Profesional
Ada dua opsi populer:
-
Borongan tukang harian: biasanya lebih murah, tapi kamu harus awasi langsung
-
Jasa profesional/kontraktor resmi: lebih mahal, tapi biasanya sudah termasuk manajemen, perizinan, RAB, dll
MASTER TUKANG misalnya, kasih paket lengkap dari awal desain sampai jadi, jadi kamu nggak pusing ngurus satu per satu.
4. Lokasi dan Akses ke Lahan
Jangan anggap sepele lokasi. Rumah yang dibangun di tengah kota besar dengan akses jalan sempit bisa bikin biaya naik.
Kenapa? Karena:
-
Biaya pengiriman material bisa lebih tinggi
-
Tukang butuh waktu ekstra buat bongkar-muat
-
Tanah bisa butuh penyesuaian struktur (misal, elevasi atau drainase)
5. Kondisi Tanah
Pondasi adalah fondasi utama rumah—dan ini tergantung dari kondisi tanah.
Kalau tanahnya labil, bergambut, atau butuh pengerasan khusus, maka biaya pondasi akan lebih mahal. Kadang bisa nambah 10–20% dari total biaya konstruksi loh!
6. Perizinan dan Legalitas
Bangun rumah nggak bisa asal bangun. Kamu butuh:
-
Persetujuan Bangunan Gedung (PBG)
-
Sertifikat Laik Fungsi (SLF)
-
Kadang juga perlu IMB (tergantung daerah)
Biaya izin ini biasanya mulai dari Rp2 juta hingga Rp10 jutaan tergantung wilayah dan luas bangunan.
7. Waktu Pengerjaan
Musim juga ngaruh!
Kalau kamu bangun di musim hujan, bisa terjadi banyak penundaan, artinya biaya tukang dan sewa alat bisa membengkak.
Jadi, bangun di musim kemarau biasanya lebih hemat dan efisien.
8. Permintaan Khusus dari Pemilik Rumah
Kadang tanpa sadar, permintaan kecil seperti:
-
Banyak stop kontak
-
Pintu custom
-
Atap transparan
…bisa nambah biaya. Karena semua permintaan itu artinya pengerjaan lebih detail, lebih banyak waktu, dan sering kali perlu material tambahan.
Kesimpulan
Harga bangun rumah itu relatif, dan nggak bisa disamaratakan. Tapi dengan memahami faktor-faktor di atas, kamu bisa lebih siap dan realistis dalam menyusun anggaran.
Kalau kamu ingin:
✅ RAB detail
✅ Estimasi biaya berdasarkan lokasi dan desain
✅ Tim profesional yang transparan
📞 Langsung aja konsultasi GRATIS bareng MASTER TUKANG, kita bantu dari nol sampai rumah kamu berdiri sempurna!